I just want to say..

Temen-temen semua, selamat datang di Blog-q..
Tolong kritik dan sarannya yach..
Jangan lupa komentarnya y...
Aq tunggu..

29 Januari 2009

Kepunahan Fauna Indonesia

Kepunahan dalam biologi berarti hilangnya keberadaan dari sebuah spesies atau sekelompok takson. Waktu kepunahan sebuah spesies ditandai dengan matinya individu terakhir spesies tersebut, walaupun kemampuan untuk berkembang biak tidak ada lagi sebelumnya. Tetapi dikarenakan wilayah sebaran sebuah spesies atau takson yang bisa sangat luas, sehingga sangat sulit untuk menentukan waktu kepunahan. Kesulitan ini dapat berujung kepada suatu fenomena yang dinamakan takson Lazarus, dimana sebuah spesies dianggap telah punah tetapi muncul kembali.

Melalui proses evolusi, spesies yang baru muncul dari suatu mekanisme spesiasi (dalam bahasa Inggris: speciation) dimana jenis makhluk hidup baru muncul dan berkembang biak secara lancar bila mereka mempunyai ecology niche. Spesies akan punah bila mereka tidak bisa bertahan bila ada perubahan di ekologi mereka ataupun bila persaingan semakin ketat dari makhluk hidup lain yang lebih kuat. Umumnya, suatu spesies akn punah dalam waktu 10 juta tahun,dihitung dari permulaan kemunculannya. Beberapa spesies, biasanya juda disebut fosil hidup telah bertahan dan tidak banyak berubah selamaratusan juta tahun. Salah satu contoh fosil hidup adalah buaya.

Sebelum manusia memenuhi muka bumi, laju kepunahan makhluk hidup cukup rendah, walaupun beberapa kepunahan massal telah terjadi sebelum itu. Sejak kira-kira 100.000 tahun yang lalu, seiring dengan laju populasi manusia yang semakin tinggi, laju kepunahan makhluk hidup menjadi sangat cepat, jauh lebih cepat dari kepunahan Cretaceous-Tertiary, yang terjadi sekitar 65.5 juta tahun yang lalu. Kepunahan ini dinamakan kepunahan Holocene, salah satu dari enam jenis kepunahan yang sudah diidentifikasikan sampai saat ini.

Kepunahan Fauna di Indonesia
  1. Harimau Jawa
Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahu 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekior jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulua Jawa. Walaupun begitu, ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberaadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverfikasi.


Di akhir abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di pulau Jawa. Di tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil. Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit. Di tahun 1950-an, ketika populasi harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Sepuluh tahun kemudian angka ini kian menyusut. Di tahun 1972, hanya ada sekitar 7 harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri. Walaupun taman nasional ini dilindungi, banyak yang membuka lahan pertanian disitu dan membuat harimau jawa semakin terancam dan kemudian diperkirakan punah di tahun 80-an.


Harimau jawa berukuran kecil dibandingkan jenis-jenis harimau lain. Harimau jantan mempunyai berat 100-141 kg dan tingginya kira-kira 2.43 meter. Betina berbobot legih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan.

Di samping harimau jawa, ada dua jenis harimau yang punah di abad ke-20, yaitu Harimau Bali dan Harimau Persia. Secara biologis, harimau jawa mempunyai hubungan sangat dekat dengan harimau bali. Beberapa ahli biologi bahkan menyatakan bahwa mereka adalah satu spesies. Namun, banyak juga yang membantah pernyataan ini.


2. Harimau Bali


Harimau Bali (Panthera tigris balica) adalah subspesies harimau yang sudah punah yang dapat ditemui di pulau Bali, Indonesia. Harimau ini adalah salah satu dari tiga sub-spesies harimau di Indonesia bersama dengan harimau Jawa (juga telah punah) dan harimau Sumatera (spesies terancam)
Harimau ini adalah harimau terkecil dari tiga sub-spesies; harimau terakhir ditembak pada tahun
1925, dan sub-species ini dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937
. Karena besar pulau yang kecil, hutan yang terbatas, populasi yang tidak pernah lebih besar dan dianggap tidak ada yang selamat hari ini.
Spesies ini punah karena kehilangan habitat dan diburu.


07 Januari 2009

Tulang Yang Dapat Disuntikkan Untuk Menyembuhkan Patah Tulang Dalam Keadaan Mendesak



Saya mengambil cuplikan artikel dari Discovery Channel dan menemukan terobosan yang luar biasa dalam menyembuhkan patah tulang. Biasanya dibutuhkan beberapa bulan untuk menyembuhkan patah tulang yang ringan sekalipun. Sekarang perusahaanU.K. RegenTec, Berharap untuk mempercepat proses penyembuhan dengan menyuntikkan serbuk putih yang dirancang untuk menutup patahan dalam hitungan menit.




"You won't be able to just walk out of a hospital with a broken leg," kata Robin Quirk, seorang profesior dari Universitas Nottingham yang menyelesaikan teknologi ini dengan Kevin Shakesheff dari Amerika. "What we are trying to do in the short term is have something that fills the void left by a break that acts like normal spongy bone and encourages natural regeneration."
Kini campuran antara keramik dan asam polylactic yang telah menjadi hak patennya diberi nama “Injectable Bone” atau tulang yang dapat disuntikkan.




Dalam suhu ruangan, materi ini berbentuk bubuk yang kaku. Sewaktu disuntikkan ke daerah yang patah, suhu tubuh manusia yang lebih tinggi menyebabkan kedua materi ini menyatu menjadi sponge keras yang mirip tulang asli.




Injectable Bone bukanlah satu-satunya perekat tulang yang ada. Namun beberapa darinya selalu mempunyai masalah. Beberapa kasus terjadi, materi yang disuntikkan mengeras atau meninggikan suhu tubuh di tempat patahan sehingga dapat merusak jaringan didekatnya.





Injectable Bone sebenarnya berperan untuk mendorong pertumbuhan tulang, ketika sel penghasil tulang dan obat pendukung pertumbuhan tercampur dalam bubuk tersebut. Ketika sel memenuhi lubang dengan tulang alami, Injectable Bone berubah menjadi asam lactic, yang merupakan senyawa yang juga diproduksi dalam tubuh.





"We can actually control the rate of degradation to tailor it to the individual's healing," kata Quirk. Injectable Bone tidak bermaksud untuk menambal retakan secara permanen, namun materi ini memberi waktu pada tubuh untuk memperbaikinya retakan secara alami.





Multiple fractures di tulang yang sama akan sulit diposisikan dan disembuhkan dengan baik. Untuk menahan fragmen tulang dalam posisi yang baik, dokter meletakkan pin dan rod yang dapat menyebabkan rasa sakit bila dikeluarkan nantinya. Injectable Bone dapat mengganti pin tersebut untuk membantu penyembuhan tulang, tutur beliau.





Perban tidak dibutuhkan lagi namun pasien boleh tetap memakainya bila mereka merasa takut patahannya terbuka lagi. Lem tulangnya memang dapat menyatu tapi tidak cukup kuat untuk menahan beratnya.





Injectable Bone dapat terjual dengan baik, kata Jennifer Elisseef, professor dari Universitas Johns Hopkins. Elisseef memiliki perusahaan sendiri, Cartilix, yang sedang mengusahakan materi yang dapat menggantikan tulang yang patah. "There is a lot of interest in bone filler materials from clinicians and from the military," kata Elisseef.





RegenTec menyatakan akan mendapatkan Injectable Bone di pihak negara dalam 18 bulan. “That's an optimistic number”, kata Elisseef, “adding that FDA approval will likely take longer than that.”





Dalam jangka panjang, Injectable Bone dapat juga menjadi Injectable Heart, kata Quirk: "Following a heart attack...the appropriate cells could be delivered to help re-grow tissue."